Cerita Perjalanan: Ketika Keberangkatan Umroh Bukan Sekadar Perjalanan Fisik

Ada momen dalam hidup ketika hati terasa terpanggil.
Bukan oleh pekerjaan, bukan oleh liburan, tapi oleh sesuatu yang lebih dalam—kerinduan untuk mendekat kepada-Nya. Dan itulah yang saya rasakan saat memutuskan untuk ikut keberangkatan umroh bersama Fitour International.

Bukan keputusan spontan. Tapi juga bukan hal yang rumit. Justru terasa begitu alami. Seperti pintu yang terbuka perlahan, dan saya hanya tinggal melangkah masuk.

Dari Niat ke Langkah Nyata

Saya mulai dengan banyak pertimbangan, tentu saja. Rekomendasi dari teman, hasil pencarian di internet, hingga membaca testimoni jamaah yang sudah berangkat. Tapi entah kenapa, nama “Fitour International” terus muncul dalam pencarian saya. Mungkin ini petunjuk, pikir saya waktu itu.

Dari pertama kali menghubungi tim mereka, saya langsung merasa disambut, bukan seperti calon pelanggan, tapi seperti bagian dari keluarga. Semua dijelaskan dengan sabar—mulai dari jadwal keberangkatan, detail paspor, vaksinasi, manasik, sampai hal-hal kecil seperti apa saja yang sebaiknya dibawa selama di Tanah Suci.

Yang bikin saya makin mantap? Ketika tahu bahwa keberangkatan umroh diatur secara sistematis dan penuh perhatian, dari awal sampai pulang. Tidak sekadar teknis—tapi juga spiritual.

Perjalanan Spiritual yang Menyentuh

Hari keberangkatan tiba. Rasanya campur aduk—senang, deg-degan, haru. Tapi yang paling kuat adalah rasa syukur. Setibanya di bandara, saya bertemu dengan jamaah lain. Ada pasangan lansia yang baru pertama kali ke luar negeri, ada ibu muda yang meninggalkan balitanya sementara demi memenuhi panggilan hati, dan ada juga anak muda yang sedang mencari makna hidup lebih dalam.

Kami semua berbeda latar belakang, tapi satu tujuan: menyempurnakan rukun Islam dengan niat yang tulus.

Selama perjalanan, saya benar-benar merasakan bagaimana tim Fitour hadir bukan hanya sebagai penyelenggara, tapi sebagai teman seperjalanan ibadah. Semua terasa hangat dan ringan. Dari koordinasi penginapan, menu makanan khas Indonesia yang familiar, hingga sesi tausiyah menjelang tidur malam di hotel—semua dijalankan dengan tulus.

Bukan Sekadar Umroh—Tapi Pengalaman Hidup

Saat pertama kali kaki saya menginjak Masjidil Haram, saya terdiam. Ada gema doa, air mata yang menetes tanpa saya sadari, dan rasa kecil di hadapan kebesaran-Nya. Saya hanya bisa berdiri, memandang Ka’bah, dan merasa… pulang.

Di momen-momen seperti itulah saya sadar: keberangkatan umroh ini bukan sekadar “pergi” ke luar negeri. Ini adalah perjalanan pulang—pulang ke diri sendiri, ke niat yang paling murni, ke panggilan hati yang tak bisa ditunda lebih lama.

Dan saya bersyukur, karena sejak awal memilih travel yang tepat membuat segalanya terasa mudah dan berkesan.

Keberangkatan umroh bersama Fitour bukan hanya soal mengunjungi Mekkah dan Madinah, tapi soal menghidupkan kembali makna-makna terdalam dalam ibadah. Setelahnya, saya merasa jadi pribadi yang lebih tenang, lebih dekat, dan lebih jujur pada diri sendiri.

Kenangan Bersama Para Jamaah

Satu hal yang tak akan saya lupakan adalah kebersamaan dengan para jamaah lainnya. Kami datang sebagai orang asing, tapi pulang seperti keluarga. Dari sesi manasik sebelum berangkat, doa bersama sebelum tidur, hingga tertawa di ruang makan hotel—semuanya membentuk ikatan yang sulit dijelaskan.

Bahkan hingga sekarang, kami masih sering berkomunikasi lewat grup WhatsApp. Mengirim kabar, saling mendoakan, dan ada yang bahkan sudah merencanakan keberangkatan umroh berikutnya bersama keluarga mereka.

Sebuah Awal, Bukan Akhir

Keberangkatan umroh ini bukan akhir dari perjalanan. Justru, ini adalah awal. Awal untuk lebih menjaga niat, memperbaiki ibadah, dan menumbuhkan cinta kepada Rasulullah yang terasa makin nyata setelah menziarahi makam beliau di Madinah.

Saya tahu, tidak semua orang bisa langsung berangkat. Tapi saya juga percaya, ketika niat sudah kuat dan jalan sudah dipilih, Allah akan memudahkan semuanya. Dan saya percaya, memilih travel umroh yang amanah dan terpercaya seperti Fitour bisa menjadi jembatan bagi siapapun yang ingin melangkah lebih dekat kepada-Nya.